6. Riview Jurnal Translansi Mata Uang Asing
Nama Jurnal
|
Jurnal
Dinamika Ekonomi & Bisnis
|
Volume /
Halaman
|
Vol.
2 No. 1 Halaman 35 - 44
|
JudulJurnal
|
EKSPOSURE
TRANSLASI AKUNTANSI PERKEMBANGAN DAN DAMPAKNYA BAGI NEGARA-NEGARA ASIA
|
Nama Penulis
|
Fitri
Ella Fauziah dan Murharsito
|
Tanggal Jurnal
|
Maret
2005
|
Download
|
|
Tujuan Penelitian
|
-
|
Metode Penelitian
|
-
|
Variabel Penelitian
|
-
|
HasilPenelitian
|
Perkembangan
perekonomian yang begitu pesat ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan
multinasional corporation (MNCs) baik dinegara Eropa maupun di Asia yang
membutuhkan translasi akuntansi untuk menyamakan laporan konsolidasi antara anak
perusahaan dengan induk perusahaan (parent). Exposure translasi mencerminkan
exposure laporan keuangan konsolidasi sebuah MNC terhadap pergerakan nilai tukar.
Translasi laporan keuangan untuk tujuan konsolidas itidak mempengaruhi arus kas
perusahaan multinasional, Karena hal inilah sejumlah analis menyatakan bahwa
exposure translasi tidak relevan. Sedangkan analis-analis yang lain
berpendapat bahwa Karena laporan keuangan konsolidasi mencerminkan kinerja sebuah
perusahaan multinasional, maka exposure translasi menjadi relevan. Sejak penerimaan
perusahaan mempengaruhi harga saham, maka banyak MNCs yang memberikan perhatian
terhadap exposure translasi. Sekalipun exposure translasi ini tidak mempengaruhi
aliran kas perusahaan, namun banyak investor yang cenderung bereaksi negative
apabila terjadi perbedaan dalam laporan penerimaan perusahaan dan salah satunya
adalah laporan penerimaan konsolidasi. Oleh karena itulah maka banyak MNCs
yang kemudian memperhatikan exposure translasi. Exposure translasi tergantung
pada derajat pengaruh asing yang meliputi cabang-cabang asing. Negara lokasi cabang-cabang
tersebut dan metode akuntansi yang digunakan. Sehubungan dengan fluktuasi nilai
tukar pada awal tahun 1970an, maka diadakan penelitian yang dirumuskan dalam
Financial Accounting of Standards Board (FASB). Untuk selanjutnya hasilnya tertuang dalam FASB 8. Setelah diberlakukan
ternyata FASB 8 ini menuai banyak kritikan, untuk selanjutnya diadakan sebuah
penelitian yang menghasilkan FASB 52. Perbedaan inti pada FASB 52 ini adalah bahwa
nilai kekayaan asing yang tidak disimpan dalam mata uang fungsional, akan dinilai
ulang pada mata uang fungsional sesuai dengan translasi yang diutamakan. Pada
FASB 52 meminta semua aktiva dan kwajiban diukur memakai kurs berjalan, maka distorsi
yang diakibatkan oleh exposure translasi tidak lagi muncul. Menurut FASB 52
keuntungan dan kerugian translasi tidak dimasukan dalam laporan laba rugi namun
dalam ekuitas pemegang saham, pada perkiraan penyesuaian translasi kumulatif.
Hal ini diharapkan akan mengurangi variabilitas dari laba bersih pasca konsolidasi,
Karena hanya perubahan-perubahan actual dari laba bersih yang akan dicatat dalam
laporan laba rugi. FASB 52 mampu mengurangi exposure sebuah MNCs terhadap risiko translasi, walaupun tidak menghilangkannya secara
total. Perkiraan ekuitas pemegang saham meningkat akibat keuntungan translasi
atau menurun akibat kerugian translasi. Jadi rasio-rasio keuntungan seperti pengembalian
atas sekuitas (laba bersih/ekuitas) dan rasio ungkitan atau leverage
(hutang/ekuitas) dipengaruhi oleh keuntungan atau kerugian translasi.
|
Kesimpulan
|
Perkembangan
perekonomian yang begitu pesat ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan
multi nasional corporation (MNCs) baik dinegara Eropa maupun di Asia yang
membutuhkan translasi akuntansi untuk menyamakan laporan konsolidasi antara anak
perusahaan dengan induk perusahaan (parent). Exposure translasi mencerminkan
exposure laporan keuangan konsolidasi sebuah MNC terhadap pergerakan nilai tukar.
Untuk mengukur exposure translasi, perusahaan-perusahaan multinasional dapat memprediksi
laba dalam masing-masing valuta asing, dan kemudian menentukan dampak potensial
dari pergerakan nilai tiap valuta asing terhadap valuta negara asal mereka.
Exposure translasi tergantung pada derajat pengaruh asing yang meliputi cabang-cabang
asing.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Risiko
dari adanya exposure translasi harus ditanggulangi dengan melakukan perbaikan
dalam peraturan-peraturan yang terkait dengan akuntansi.
|
Komentar
Posting Komentar